Polres Bandara- Penyelenggaraan Presidensi G20 di Bali pada bulan Nopember 2022 mendatang ternyata mendapat penolakan oleh sejumlah LSM dari sejumlah Kabupaten di Bali mereka menggelar unjuk rasa (unras) di Bandara I Gusti Ngurah Rai.
Sekelompok pendemo menyuarakan penolakan penyelenggaraan G20 di Bali, kegiatan ini tidak berdampak kepada masyarakat kecil.
Mendapat informasi adanya aksi unras di kawasan Bandara I Gusti Ngurah Rai, Polres Kawasan Bandara I Gusti Ngurah Rai tampak menyiapkan personil dalmas awal guna melakukan pengamanan dan membubarkan aksi unras tersebut.
Tim negosiator di siapkan untuk meredam aksi pendemo dan menhimbau untuk membubarkan diri karena bandara harus steril dari aksi unras. Namun, upaya yang dilakukan tim negosiator yang dipimpin Kasat Samapta Iptu I Gusti Alit Kastawan tidak berhasil, para pendemo tidak bergeming bahkan berusaha merangsek maju untuk menghadang personil Polres Bandara.
Situasi semakin memanas, akhirnya tim negosiator mundur dan pasukan dalmas awal dengan membentangkan tali dalmas menghadang para pendemo. Sempat terjadi ketegangan antara pendemo dan pasukan dalmas, yang akhirnya berhasil memukul mundur para pendemo dan situasi pun dapat di kendalikan.
Menyimak sekelumit cerita tersebut, merupakan sebuah narasi dalam skenario pengamanan unras oleh pasukan dalmas awal Polres Bandara dalam simulasi penanggulangan aksi unjuk rasa di Bandara Ngurah Rai, hari sabtu (10/9/2022).
Kabag Ops AKP Arya Agung Arjana seijin Kapolres Kawasan Bandara I Gusti Ngurah Rai AKBP Ida Ayu Wikarniti, S.E. selaku koordinator penyelenggaraan simulasi pam mengatakan kegiatan latihan atau simulasi ini untuk melatih kemampuan personil sebagai dalmas awal dalam pengamanan penanggulangan aksi unras saat kegiatan Presidensi G20 di Bali.
“Dalam pelaksanaan simulasi ini sekaligus mendapat penilaian dari Tim Dit Samapta Polda Bali yang dipimpin oleh Kompol Gd Putu Semadi dalam rangka lomba dalmas jajaran Polda Bali,”kata Kabag Ops.
AKP Arya Agung juga menuturkan, sebelum simulasi ini sudah dilakukan latihan beberapa kali untuk memantapkan setiap gerakan-gerakan sehingga saat penilaian maupun pengamanan yang sesungguhnya semuanya sudah siap. (hum)