SUMENEP - Usai menjemput keluarga dan korban di Polres Sumenep melalui mobil yang dipersiapkan wartawan hingga diantarkan ke tempat peristirahatan, pihak keluarga korban inisial J dihubungi Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Sumenep untuk mengantarkan makanan. Selasa, 10/01/2022.
Hal itu diketahui sejumlah wartawan saat petugas Dinsos Sumenep menghubungi salah satu perwakilan keluarga korban dugaan pemerkosaan.
"Ada dimana mas, saya mau nganter makanan. Alamatnya dimana? ," kata pihak Dinsos Sumenep melalui telepon kepada perwakilan korban.
Pihaknya terkesan memaksa hanya mau mengantarkan makanan. "Saya mau antar makanan," lanjutnya.
Sementara, Kadinsos Sumenep belum juga bisa berbuat banyak terkait kasus korban pencabulan oleh oknum guru ngaji inisial AW yang sekaligus ketua RT desa Masalima, Kecamatan Masalembu, Kabupaten Sumenep.
Bahkan, Kata katanya Tak Selaras Fakta, karena Dinsos Sumenep hanya menawarkan makanan terhadap Korban Pencabulan dan berbanding 180 derajat dari pernyataan yang disampaikan ke media online bahwa Dinsos P3A Sumenep Siapkan Pendampingan Hukum dan Terapi Pemulihan Mental Korban Pencabulan Masalembu.
Saat tim media ini melakukan upaya konformasi, Kadinsos Sumenep, Achmad Dzulkarnain tidak bisa dihubungi.
Diberitakan sebelumnya, Kasus pencabulan yang dilakukan oknum guru ngaji inisial AW yang sekaligus ketua RT desa Masalima, Kecamatan Masalembu, Kabupaten Sumenep menyedot perhatian banyak kalangan. Selasa, 10/01/2022.
Bahkan saat ini, kasus tersebut sudah bergulir ke Unit PPA Polres Sumenep, Madura, Jawa Timur.
Namun hingga korban melakukan pelaporan ke Polres Sumenep, Kepala Desa setempat, Darussalam bahkan Darul Hasyim FATH selaku Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Dapil VI belum juga menampilkan batang hidungnya. Padahal dirinya putra daerah Kepulauan, tepatnya di Kecamatan Masalembu.
Terkini, korban N (12) anak yang masih tak berdosa tersebut juga dikabarkan hamil walaupun dibantah sendiri oleh korban dan keluarganya.
"Keponakan saya tidak hamil. Berita itu tidak benar," katanya kepada sejumlah awak media.
"Saya tidak hamil," tambah korban inisial N.
Pihaknya berharap ada keadilan untuk keponakannya yang tak berdosa.
"Sebenarnya saya lelah mas dan capek pikiran. Tapi demi keponakan saya. Semoga keadilan bisa ditegakkan," terang bibi Korban, Toyami .
Kapolres Sumenep AKBP Edo Satya Kentriko membenarkan bahwa kasus tersebut saat ini sudah menyeret nama baru, yakni pamannya sendiri.
"Ya menyeret nama baru, yakni pamannya sendiri" katanya.
Disinggung terkait kehamilan korban pencabulan oknum kiai Cabul, Kapolres AKBP Edo Satya Kentriko tidak bisa memastikan.
"Kami belum bisa pastikan, karena harus melaksanakn check medis dulu," terangnya.
Berkenan dengan kasus tersebut, Kepala Desa Masalima, Darussalam belum juga menemui korban selaku bocah yang bernasib malang.
"Kades Masalima hingga Darul Hasim FATH belum juga memperhatikan kami," tandas keluarga korban inisial J.
Sementara itu, tim media ini melakukan konfirmasi kepada Kades Masalima, Kecamatan Masalembu.
Saat disinggung mengenai tidak adanya peran perhatian Kepala Desa terhadap Korban Pemerkosaan oleh oknum Guru Ngaji Sekaligus ketua RT di desanya Kades Masalima kebingungan dan terkesan memberikan jawaban tak nyambung..
"Itu kan dipanggil di Polsek langsung dikirim lewat Kapal. Itu si korban tidak menghadap ke saya langsung dibawa ke Sukajeruk," jawabnya kebingungan setelah itu, terkesan memutus wawancara dengan media karena mengobrol dengan orang.
Bahkan pihak perwakilan Masalembu yang menduduki kursi DPRD Dapil VI, Darul Hasyim FATH, belum menjawab telepon dari tim media ini.***
(Eric)